Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

FIJ Bojonegoro Gelar Buka Bersama dan Berbagi Santunan untuk Anak Yatim Piatu

Kamis, 04 April 2024 | 20.37.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-04T13:37:41Z
Bojonegoro, metropantura.com

Forum Industri Kecil Menengah Jawa Timur (FIJ) Bojonegoro menggelar acara buka bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu. Kegiatan ini dilaksanakan Selasa (2/4/2024) di Sekretariat FIJ Bojonegoro Jl. Basuki Rahmat Gg. Ma'ruf No 135 Mojokampung Bojonegoro.

Ketua FIJ Bojonegoro Silvia Meris Retnowati menjelaskan dalam kegiatan ini, para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) bersama-sama mencari berkah Ramadhan dengan mengadakan buka puasa bersama. Untuk santunan anak yatim piatu diberikan kepada para anak yatim piatu dari Yayasan Al Kahfi Bojonegoro.

Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian pelaku IKM di FIJ Bojonegoro kepada anak yatim piatu. Hal ini juga berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam At-Thabrani bahwa bersedekah itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan.

“Ini merupakan agenda yang sudah berjalan selama 3 tahun. InsyaAllah akan menjadi agenda rutin setiap tahunnya sekaligus untuk silaturahmi dan sharing-sharing antar anggota FIJ Bojonegoro,” tambah Meris.

Sementara itu, salah satu tamu undangan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojoengoro, Ieke Nur'afni berharap dengan kegiatan ini para pelaku IKM bisa semakin solid. Selain itu produk IKM maupun UMKM semakin maju dan berkembang. ”Mudah-mudahan santunan untuk adik-adik yatim piatu menjadi berkah dan bermanfaat,” tambahnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ustazd Adam, saat memberikan ceramah menceritakan salah satu kisah Abu Bakar al-Shiddiq dalam peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Nabi memberitahukan Abu Bakar bahwa harus pergi hijrah malam itu dan beliaulah yang ditetapkan sebagai sahabat untuk menemaninya. 

Abu Bakar menyertainya. Setelah tiga hari berada di Gua Tsur, Nabi SAW dan Abu Bakar pergi berhijrah ke Madinah dengan mengendarai dua ekor unta yang telah disiapkan Abu Bakar. Di kota Yatsrib yang kemudian menjadi Madinah al-Rasul atau kota Nabi, umat Islam dan seluruh penduduk kota telah bersiap-siap menerima kedatangan Nabi.  

“Semua orang, besar dan kecil, pria wanita, kaya dan miskin menyatu dalam suasana bahagia, gembira bercampur haru, menyambut kedatangan seorang pemimpin yang mereka dambakan,” tambah Ustad Adam.(red).
×
Berita Terbaru Update